Rabu, 11 November 2015

DEFINISI HOTEL, KARAKTERISTIK HOTEL, JENIS DAN KLASIFIKASI HOTEL

TAKARAWA62. Definisi Hotel, Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

Karakteristik Hotel

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan 
memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

Jenis Hotel
Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) :
5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :
a. Small Hotel
Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium Hotel
Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large Hotel
Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

Klasifikasi Hotel
Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

SUMBER : http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/pengantar-perhotelan-definisi-hotel.html

Pengertian Pariwisata dan beberapa definisi pariwisata menurut para ahli



Takarawa62. Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, secara etymologi terdiri dari pari=banyak atau berulang-ulang, dan wisata = perjalanan atau bepergian. Pariwisata berarti perjalan yang dilakukanberkali-kali dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Kata pariwisata muncul setelah diadakan Musyawarah Nasional Tourisme II di tretes, Jawa Timur tahun 1958 (sebelumnya digunakan istilah Tourisme). Pada saat itu kata tourisme diganti dengan Dharmawisata untuk perjalanan antara kota daerah tujuan wisata dalam negeri (Indonesia), dan Pariwisata untuk perjalanan antara benua atau negara. Untuk selanjutnya pada tahun 1960 lebih dikenal istilah pariwisata, pada saat Dewan Tourisme Indonesia berubah menjadi Dewan Pariwisata Indonesia. Sedangkan orang yang melakukannya digolongkan dalam dua kategori yaitu wisatawan mancanegara (asing) dan wisatawan nusantara (domestik).
Beberapa definisi pariwisata, sebagai berikut:
1.  Tourism is activities of persons traveling to and staying in places outside their usual  enviroment for not more than one consecutive year for leasure, business, and other purposes not related to the exercise of an activity remunerated from within the place visited ( World Tourism Organization ( WTO ) )
2.  Tourism is the sum of phenomena and relationships arising from travel and stay of non resident in so far as they do not lead to permanent resident and are not conected with any earning activity ( International Association of Scientific Expert in Tourism ( AIEST ) )
3.  Tourism is the totality of the relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided that they stay does not imply the establishment of a permanent residence and is not connected with a remunerative activities ( Hunziker and Krapf tahun 1942 )
4.  The sum of processes, activities, and outcomes arising from the interaction among tourist, tourist supplies, host governments, host communities, origin governments, universities, community collagues, and Non-government organizations ( NGO's ) in the process of atracting, hosting, transporting and managing tourist and other visitor ( Weaver & Lawton tahun 2006 )
5.   Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja setelah mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah atau negara lain., disebut pariwisata dalam dan pariwisata luar negeri (Ketetapan MPRS No. I-II Tahun 1960).
6.     Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan utnuk berusaha (bisnis) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam (Yoeti, 1985).
7.    Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya (Robert Meintosh dan Shashikant Gupta),
8.    Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala zaman sekarang yang didasarkan ata kebutuhan akan kesehatan dan pergantian udara, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia, sebagai hasilperkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan (E Guyer Freuler, dikutip dari Pendit, 1980).

Dalam definisi pariwisata tersebut, terdapat hal yang sama yaitu:
a.    Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu,
b.    Perjalanan dilakukan dari suatu tempat (origin) ke tempat lainnya (destination),
c.    Perjalanan harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi,
d. Orang yang melakukan perjalanan tidak mencari nafkah di daerah yang dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut.
Kegiatan pariwisata mengalami perkembangan, di antaranya adalah adanya wisatawan yang melakukan kegiatan bisnis pada saat melakukan kegiatan wisata. Oleh karena itu point d., mengalami perubahan.
Menurut Internasional Union of Official Travel Organizations (IUOTO), para wisatawan diartikan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan merupakan negari dimana biasanya ia tinggal. Mereka yang termasuk kategori wisata meliputi:
a.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjanalan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, kesehatan, dan sebagainya,
b.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri pertemuan, mengikuti konferensi atau sebagai utusan berbagai macam badan atau organisasi,
c.    Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk kegiatan bisnis.
Menurut Saleh Wahab (1989), dalam kegiatan pariwisata terdiri dari tiga unsur yaitu manusia, tempat dan waktu. Manusia yaitu yang melakukan kegiatan pariwisata, ruang/tempat kegiatan pariwisata berlangsung dan waktu yaitu unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan dan selama berdiam di daerah tujuan dalam kegiatan pariwisata.
Beberapa istilah yang terkait dengan pariwisata sebagai berikut :
1. Wisata yaitu perjalanan (travel),
2.Wisatawan: orang yang melakukan perjalanan (traveller),
3.Pariwisata: perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain (tour).
4.Picnic: suatu perjalanan bertujuan utnuk rekreasi yang, dilakukan tidak jauh dari tempat kediaman, direncanakan dan diorganisasikan secara sendiri atau bersama-sama dan perjalanan dilakukan kurang dari 12 jam.
5.Tour: perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dengan suatu maksud, tetapi selalu mengandalkan perjalanan itu untuk tujuan bersenang-senang (pleasure) dan perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam.
6.Trip/excursion: perjalanan yang dilakukan dalam rangka perjalanan wisata (tours) yang sedang dilaksanakan.

Sumber : http://alifeduca.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-pariwisata-tourism.html

Senin, 09 November 2015

jenis - jenis tamu hotel part 2



Takarawa62. Blok ini akan menjelaskan lagi tentang jenis –jenis tamu yang menginap di hotel dilihat dari status pemesanannya
1. Walk in guest
    Tamu datang langsung ke hotel untuk menginap tanpa melakukan reservasi
     terlebih dahulu
2. Group (GIT)
    Tamu datang minimal 20 orang dan 10 kamar
3. Travel agent
    Ada beberapa hotel yang mempunyai kontrak dengan travel agent
4. Corporate
    Tamu datang dari sebuah perusahaan yang sudah mempunyai kontrak harga sendiri (kerja
    sama) dengan hotel
5. Embassy
    Tamu yang datang dari kedutaan
6. Airline crew
    Tamu dari awak penerbangan
7. Airline passenger
    Tamu dari pengguna pesawat terbang (penumpang)
8. Stranded passenger
    Penumpang yang menginap di hotel karena kerusakan pesawat dan merupakan fasilitas
    akomodasi dari perusahaan penerbangan
9. Weekend rate
     Harga dari sebuah hotel khususnya pada hari, jumat, sabtu, minggu dan tanggal merah
10. Airport rep
      Hotel di wilayah bandara dan disediakan untuk tamu yang butuh penginapan saat landing,
      harganya lebih murah dan biasanya untuk transit
11. Membership card
     Tamu yang datang menggunakan kartu member. Ada ketentuan tertentu dari hotel baik harga
     maupun fasilitas tidak dapat dialih tangankan. Min 1 th dan max. 3 th
12. Hotelier
      Tamu yang datang / harga yang diberikan pada karyawan sebuah hotel. Diskon 40-60%
13. Press
      Tamu yang datang berasal dari wartawan
14. Government
      Tamu dari pemerintahan. System pembayarannya dilakukan setelah selesai acara. Jangka
      waktunya 1-3 bulan (LS)
15. Long stay
      Tamu yang menginap di hotel lebih dari 2 minggu
16. Cetain package
      Harga yang ditawarkan pada tamu yang berupa paket
17. Honey Moon
      Tamu yang datang berbulan madu, biasanya diberikan harga khusus
18. VIP ( Very Important Person)
       Tamu yang datang dengan memberikan harga yang tinggi, ini merupakan tamu penting

Sumber : http://ekhaasulistyawati.blogspot.co.id/2014/02/jenis-tamu-hotel.html


JENIS-JENIS TAMU DI HOTEL


Takarawa62. Dalam dunia pariwisata tamu tidak dapat dipisahkan dengan sebuah hotel atau resort. .Oleh karena itu, seorang tamu layak mengharapkan dan mendapatkan pelayanan yang profesional dari sebuah hotel. Untuk itu seorang resepsionist jangan sampai membuat tamu memiliki kesan bahwa harga yang mereka bayar tidak sepadan dengan pelayanan yang mereka peroleh.

Umumnya jenis-jenis tamu yang menginap di suatu hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Domestic Tourist
Yaitu wisatawan lokal/daerah dimana dia tinggal/menginap pada suatu hotel, misalnya pada waktu weekend, special function dan atau untuk aktivitas lain.

FITs (Free Independent Travellers)
Yaitu wisatawan internasional yang melakukan perjalanan secara individual dan tidak terikat dalam suatu rombongan/grup.  Biasanya jenis tamu FITs melakukan reservasi kamar secara langsung ke hotel dan umumnya hanya memesan kamar (room only).

GITs (Group Inclusive Tours)
Yaitu rombongan wisatawan yang melakukan perjalanan secara bersamaan dalam suatu package tour.  Biasanya tamu jenis ini melakukan perjalanan dengan perantara travel agent. 

SITs (Special Interest Tours)
Yaitu suatu rombongan yang berkunjung ke suatu tempat, biasanya dengan tujuan khusus seperti mengunjungi candi Borobudur dan sebagainya.

CIPs (Commercially Important Persons)
Yaitu para tamu atau executive dari suatu perusahaan besar yang selalu bepergian dan menginap di hotel mewah.  Biasanya reservasi kamarnya dilakukan oleh sekretaris atau asistennya.

SPATTs (Special Attention Guests) 
Yaitu tamu-tamu yang membutuhkan perhatian lebih/khusus, seperti tamu yang sudah tinggal lama dalam sebuah hotel, tamu yang sakit, tamu yang sudah lanjut usia, tamu cacat, dan lain sebagainya.

VIPs (Very Important Persons)
Yaitu tamu-tamu yang dianggap penting dalam sebuah hotel, seperti selebritis, tamu yang menginap di kamar mahal, para pejabat pemerintahan, pimpinan perusahaan, langganan tetap dan lain sebagainya.

Regular Guest
Yaitu tamu biasa yang menginap di sebuah hotel.  Umumnya tamu tersebut menginap pada sebuah hotel tanpa membuat reservasi terlebih dulu. Regular guest sering disebut Walking guest.

Walaupun ada perbedaan istilah jenis tamu, seperti yang diuraikan di atas bukan berarti untuk membedakan perlakuan dalam melayani tamu.  Setiap tamu yang datang untuk check in ke hotel layak untuk mendapatkan pelayanan prima oleh pihak hotel.  Setiap tamu adalah istimewa ( every guest is special one )

Sumber:
Agusnawar. Resepsionis Hotel.2004. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


Dikutip dari : http://blogsy-semangatbaruku-20.blogspot.co.id/2014/02/jenis-jenis-tamu-hotel.html

Selasa, 02 Juni 2015

Jenis jenis hotel dari bintangnya, lokasi, jumlah kamar dan lama menginap tamu



         Dunia perhotelan pada saat ini telah berkembang dengan sangat pesat. Tidak hanya di kota – kota besar tapi di beberapa kota kecil, hotel telah berkembang dengan cepat. Pada postingan kali ini akan menjelaskan tentang berbagai jenis hotel dilihat dari bintangnya, lokasi, jumlah kamar dan lama tamu menginap. Untuk lebih jelasnya silahkan membaca postingan berikut.
                                  
Jenis Hotel Berdasarkan Bintang
Pengklasifikasian hotel berbintang di Indonesia dibagi menjadi 5 tingkatan. peninjauan terhadap klasifikasi dilakukan 3 tahun sekali dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Berdasarkan SK Menparpostel RI No. PM/PW 301/PHB-77 klasifikasi jenis hotel berdasarkan bintang sebagai berikut:
  1. Hotel berbintang 1 (satu)
  2. Hotel berbintang 2 (dua)
  3. Hotel berbintang 3 (tiga)
  4. Hotel berbintang 4 (empat)
  5. Hotel berbintang 5 (lima)
Adapun persyaratan yang harus di penuhi hotel berbintang yaitu :
  • Dikatakan hotel berbintang satu apabila sekurang-kurangnya memiliki 15 kamar, satu kamar suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang dua apabila sekurang-kurangnya memiliki 20 kamar, dua suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang tiga apabila sekurang-kurangnya memiliki 30 kamar, tiga suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang empat apabila sekurang-kurangnya memiliki 50 kamar, empat suite room, memiliki restaurant dan bar.
  • Dikatakan hotel berbintang lima apabila sekurang-kurangnya memiliki 100 kamar, lima suite room, memiliki restaurant dan bar.
Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi
Selain berdasarkan bintang klasifikasi hotel juga ditinjau dari tempat atau lokasi dimana hotel tersebut di bangun. jenis hotel berdasarkan lokasi terbagi dua yaitu :
  1. City Hotel yaitu Hotel yang letaknya berada dipusat kota diperuntukan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu pendek. Tamu yang datang ke city hotel biasanya bertujuan untuk bisnis, pertemuan, seminar, dagang, serta untuk acara resmi perusahaan. Salah satu contoh city hotel di Indonesia yakni Hotel Indonesia sebab secara lokasi Hotel ini berada di daerah perkotaan Jakarta dan sering dihuni secara sementara oleh pengunjung dari daerah lain, diantaranya adalah para pebisnis.
  2. Down Town Hotel yaitu Hotel yang berlokasi di dekat perdagangan dan perbelanjaan, Kadang hotel ini dibangun bergabung dengan suatu fasilitas perbelanjaan agar dapat saling memberikan keuntungan.
  3. Suburban Hotel/Motel yaitu Hotel yang dibangun dengan berlokasi di pinggir kota. tujuan dibangunnya hotel ini untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan perjalanan dan membutuhkan tempat menginap sementara. Motel merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang melakukan perjalanan.
  4. Resort Hotel - kebanyakan letaknya agak jauh dari kota dan terdapat ditempat-tempat wisata. Jenis hotel ini diperuntukan bagi tamu yang datang untuk tujuan rekreasi baik itu sendiri maupun bersama keluarga. Ada beberapa jenis resort hotel antara lain :
    • Beach Hotel adalah hotel resort yang terletak di tepi pantai.
    • Cliff hotel mirip dengan Ravine hotel
    • Mountain hotel adalah jenis hotel untuk wisata yang terletak di penggunungan.
    • Jungle hotel adalah hotel yang berada di area hutan
    • Lake hotel adalah hotel untuk rekreasi yang terletak di tepi danau.
    • Amusement Park hotel adalah hotel yang terletak di dalam area fantasi.
    • Ravine hotel adalah hotel yang terletak di tepi jurang.
    • Riverside hotel adalah hotel yang terletak di tepi sungai.
Jenis hotel menurut jumlah kamar
Berdasarkan jumlah kamar yang dimiliki hotel dibagi tiga jenis yaitu :
  1. Small Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan rendah, dengan jumlah kamar maksimal 25 kamar.
  2. Medium Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan sedang, dengan jumlah kamar sekitar 29-299 kamar.
  3. Large Hotel ~ Hotel yang dibangun di daerah dengan angka kunjungan tinggi, dengan jumlah kamar minimun 300 kamar.
Jenis hotel menurut lamanya tamu menginap
Kemudian berdasarkan lamanya tamu menginap hotel juga terbagi tiga antara lain :
  1. Transit Hotel yaitu Hotel dengan waktu menginap harian. Fasilitas yang dapat mendukung hotel seperti ini adalah layanan pada tamu dalam waktu singkat seperti laundry, restoran, dan agen perjalanan.
  2. Semiresidential Hotel yaitu Hotel dengan rata-rata waktu tamu menginap mingguan. Fasilitas hotel seperti ini perlu dilengkapi dengan fasilitas yang lebih bervariasi, tidak membosankan, dan untuk waktu yang relatif lebih lama, seperti fasilitas kebugaran (spa, jogging track, tenis, kolam renang,dll), dan fasilitas rekreasi (restoran, cafe, taman bermain,dll).
  3. Residential Hotel yaitu Hotel dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan). Hotel seperti ini mengedepankan rasa nyaman dan keamanan pada tamu hotel. Fasilitas yang disediakan biasanya fasilitas yang dibutuhkan sehari-hari seperti supermaket atau perbelanjaan, fasilitas kebugaran, (spa, jogging track, tenis, kolam renang,dll), fasilitas rekresi (taman bermain, restoran, cafe, dll). Maka dari itu perletakan hotel yang seperti ini biasanya digabungkan atau join dengan tempat perbelanjaan atau supermaket agar saling dapat memberikan keuntungan, layanan dan sebagai daya tarik pengunjung.

Istilah dalam dunia perhotelan


Berbicara tentang dunia perhotelan tentunya kita sering mendengar beberapa bahasa yang asing atau istalah-istilah dalam hotel yang sering digunakan oleh para pelaku wisata. Untuk itu agar tidak menambah bingung ada baiknya kita mengetahui tentang beberapa istilah yang digunakan tersebut.
Adapun istilah dalam dunia perhotelan yang sering digunakan diantaranya:
  1. Bell boy: Seseorang yang bertugas membantu tamu hotel, mulai dari mengangkat tas koper, membersihkan kamar, membelikan sesuatu dan tugas-tugas lainnya yang bersifat melayani tamu.
  2. Receptionist : karyawan hotel yang melayani bagian kantor depan
  3. Twin bed: kamar yang berisi 2 kasur ukuran kecil.
  4. Double bed: kamar yang berisi 1 kasur besar dan sering disebut king size room..
  5. Pool side: kamar yang berada tepat di samping kolam renang.
  6. Breakfast: sarapan pagi
  7. Lunch : makan siang
  8. Dinner : makan malam
  9. booking atau reservation: memesan kamar.
  10. Check in: saat datang dan mengambil kunci pertama kali datang.
  11. Check out: saat keluar dan membayar tagihan kamar hotel.
  12. Chek out time: batas waktu chek out.
  13. Late chek out: waktu kelonggaran yang diberikan pengelola hotel setelah melewati batas chek out.
  14. Room rate atau rate: harga atau biaya sewa kamar.
  15. Lobby: ruang utama hotel.
  16. fully booked: Ketersediaan kamar yang sudah habis.
  17. Deluxe room: kamar kondisi standar.
  18. Superior room: kamar dengan kondisi di atas standar tetapi di bawah suite.
  19. Bar atau lounge: tempat bersantai berbentuk resto dengan musik.
  20. Minibar: fasilitas hotel yang ada di dalam kamar yang disewa, yang berupa kulkas kecil dengan isi lengkap di dalamnya. Kebanyakan hotel menerapkan charge tersendiri dan dibedakan dengan biaya kamar.
  21. Bill: Tagihan biaya hotel.
  22. Concierge: bagian pelayanan tamu hotel khusus melayani kendaraan tamu. Bell boy ada dalam struktur team concierge. Divisi ini biasanya tersedia di hotel mewah.
  23. Pick up service: Layanan penjemputan maupun pengantaran. Biasanya dari bandara ke hotel dan sebaliknya. Layanan ini bisa saja menggunakan armada operasional milik hotel atau ada juga yang bekerjasama dengan rental mobil.